Article Review

Pendekatan Modern pada Kritik Ideologi

Ringkasan Buku



Share


“Blog

Ada banyak pendekatan kajian ideologi telah dikembangkan dalam ilmu sosial kontemporer. Dua di antaranya adalah pendekatan aliran Marxist strukturalis Prancis yang terutama dikembangkan oleh Louis Althuser, dan pendekatan yang dikembangkan oleh pewaris terjauh tradisi Marxist dari Jerman, yakni Aliran Frankfurt terutama pada tokoh terakhirnya, Jurgen Habermas. Meskipun seolah membentuk dua aliran pendekatan yang sama sekali berbeda, tapi keduanya jelas memiliki basis atau akar teori yang sama. Tim Dant (1991), misalnya, melihat bahwa baik strukturalis Althuserian maupun teori kritik masyarakat Aliran Frankfurt sama-sama masih berpijak pada analisa Marx tentang relasi-relasi materialis, tapi dua pendekatan ini juga mencoba mengatasi Marx dalam konteks pengakuannya pada aspek-aspek lain di luar determinan ekonomi dari kehidupan sosial manusia.

Tulisan ini berisi rangkuman dari sebagian isi buku yang ditulis Tim Dant, Knowledge, Ideology and Discourse, A Sociological Perspective. London: Routledge, 1991. Read More…

Menimbang Dua Jalan Lurus: Catatan Kritis atas Pemikiran Mochtar Pabottingi

Sosiologi


Share

“Blog

Kalau politik dan agama begitu dekat dengan bahkan tidak bisa dipisahkan dari hidup kita sehari-hari, di mana sebetulnya batas kapan urusan agama berakhir dan politik dimulai? Pada masanya, agama pernah menjadi sumber legitimasi ultim banyak tahta di dunia ketika penyelenggaraan negara tidak semata didasarkan pada konfigurasi dan relasi-relasi kekuasaan yang profan, melainkan juga disepakati sebagai manifestasi sebuah kuasa absolut di seberang realitas. Karena itu, kekuasaan bersifat omnes et singulatim (of all and of each), total. Ia dianggap bukan hanya bersumber dari kompetisi antar kelompok politik yang ada melainkan lebih sebagai pengejawantahan sebuah kuasa ilahiah.


Sejarah mencatat itu sebagai zaman kegelapan, sebuah zaman ketika altar suci sepenuhnya mengunci nalar sehat kehidupan politik. Para filsuf Pencerahan di Eropa kemudian menjadikan agama objek kritik rasional, dan merekomendasikan pemisahan yang tegas urusan dunia dari campur tangan ilahiah. Mereka menyerang secara kritis doktrin-doktrin teologis tentang kekuasaan, dan menghimbau orang untuk menggunakan akal pikiran. Upaya mengutamakan rasionalitas dalam penyelenggaraan politik kekuasaan negara mencapai puncaknya pada momen historis Revolusi Prancis tahun 1789. Sekularisasi, dengan konteks demikian, adalah proses decoupling antara kerajaan tuhan di syurga dan kekhalifahan manusia di bumi. Sejak itu kekuasaan politik kehilangan daya mitis, mengalami desakralisasi menjadi sekular. Read More…